BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Berbicara tentang
perusahaan maka tidak terlepas dari masalah kegiatan produksi
dan promosi. Para pengusaha menginginkan perusahaannya berhasil memperoleh laba
yang maximal, serta tetap bertahan. dapat bertahan bertahun-tahun serta tumbuh
dan berkembang. Para pengusaha sebaiknya tidak berdasarkan pada cara kerja masa
lampau yang kurang efisien, kurang ahli dan tidak profesional. Para pengusaha
harus belajar dan menerima secara mendasar tentang pokok-pokok manajemen
pemasaran yang baik. Dengan memenuhi syarat ini dapat diharapkan baik para
pengusaha, maupun perusahaannya, dapat hidup terus serta berkembang dimasa
mendatang.
Dalam rangka merebut minat pembeli /
konsumen, tentu fungsi promosi akan sangat diperlukan, sebab dengan promosi
maka konsumen akan mengetahui keberadaan barang yang dijual. Hampir seluruh
kegiatan industri maupun perdagangan selalu mencatumkan sejumlah dana untuk
kegiatan promosi dalam anggaran perusahaan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar
perusahaan mencapai keuntungan maksimum.
Adapun dalam
usaha untuk mengembangkan perusahaan, dalam hal ini maka
perusahaan memperluas pangsa pasarnya dan PT
INTER-DELTA,Tbk telah melakukan sistem pemasaran yang baik, diantaranya
melakukan : promosi, distribusi dan pelayanan. Faktor utama untuk memasarkan
produk yang penting adalah promosi, sebab tanpa promosi maka banyak konsumen
yang tidak mengetahui akan keberadaan barang tersebut. Promosi secara kontinue
dimaksudkan untuk memaksimalkan penjualan produk pada PT INTER-DELTA,Tbk oleh
karena itu penulis mengambil judul : “
KEGIATAN PROMOSI DAN PERAMALAN PENJUALAN DENGAN METODE MOVING AVERAGE DAN
WEIGHT MOVING AVERAGE PADA
PT.INTER-DELTA, Tbk”.
1.2
RUANG LINGKUP MASALAH
Ruang lingkup
masalah adalah menjelaskan kegiatan promosi penjualan pada
PT.INTER-DELTA, tbk. Penulis
juga meramalkan penjualan tahun 2000. Data yang dipakai adalah data penjualan
1995-1999. Tekhnik peramalan yang dipakai adalah metode moving Averahe dan
Weight Moving Average.
1.3
BATASAN MASALAH
Pada penelitian
ini, penulis membatasi kegiatan
promosi pada periklanan
( media
massa, media elektronik seperti radio dan koran ), pasang spanduk, sponsor
ship, dan stiker – stiker. Peramalan dihitung dari total biaya secara
keseluruhan dalam satuan rupiah yang digunakan adalah selama tahun 1995 sampai
dengan 1999.
1.4
TUJUAN PENULISAN
Adapun
tujuan penulisan ini , yaitu :
1. Untuk menjelaskan kegiatan promosi
penjualan pada PT INTER-DELTA,Tbk.
2. Untuk menghitung peramalan penjualan
dengan metode moving average dan weight moving average
3. Untuk mengetahui metode peramalan yang
paling tepat berdasarkan tingkat peramalan yang tepat berdasarkan tingkat
kesalahan ramalan.
1.5
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk mengetahui data yang lengkap dan konkrit dalam penyusunan
Penulisan Ilmiah ini, penulis menggunakan metode
penulisan sebagai berikut :
1.
Study Kepustakaaan
Pengumpulan
data dan pencarian informasi dilakukan dengan menelaah buku yang terdapat di
perpustakaan, buletin, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penulisan
ini.
2.
Riset lapangan
Pengumpulan
data dilakukan secara langsung dan pengamatan terjun langsung ke lapangan
BAB
I :
Pendahuluan
Dalam
bab ini penulis menguraikan mengenai latar belakang masalah, batasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penulisan, metodologi Penulisan dan sistematika
penulisan.
BAB
II :
Landasan Teori
Dalam
bab ini penulis menguraikan pengertian pemasaran, promosi, media promosi,
keputusan-keputusan utama dalam periklanan, jenis-jenis periklanan, pengertian
penjualan,peramalan penjualan.
BAB
III :
Gambaran Umum mengenai PT
INTER-DELTA, Tbk JAKARTA
Dalam
bab ini penulis menguraikan sejarah singkat dan struktur organisasi PT
INTER-DELTA, Tbk JAKARTA.
BAB
IV : Pembahasan
Dalam
bab ini penulis menguraikan kegiatan promosi dan penjualan, serta meramalkan
penjualan di tahun 2000 serta
hambatan-hambatan dalam pelaksanaan promosi.
BAB
V :
Penutup
Dalam
bab ini penulis menguraikan kesimpulan dan saran tentang semua permasalahan
yang dibahas oleh penulis dan dapat berguna bagi perusahaan, terutama dalam
melaksanakan kegiatan promosi yang akan datang.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan pengusaha,
dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan dan mendapatkan
laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian
mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lainnya.
Pemasaran harus dapat menafsirkan kebutuhan-kebutuhan konsumen dan
mengkombinasikannya data pasar seperti lokasi konsumen, jumlahnya, dan
kebutuhan serta kesukaan mereka. Informasi tersebut dapat dipakai sebagai dasar
untuk mengadakan pengelolaan bagi kegiatan produksi dan promosi.
Secara singkat ada 3 hal yang utama yang dijadikan pilar untuk penyangga
konsep pemasaran : Orientasi konsumen,
integrasi kegiatan pemasaran dan kejelasan tujuan yang ingin dicapai.
Perusahaan yang ingin mengembangkan strategi pemasaran dengan menitik beratkan
pada produk saja seringkali tidak cukup perhatian untuk mengarahkan kegiatan
pemasaran pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Dapat disimpulkan bahwa Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa kepada
kelompok-kelompok pembeli.
2.2 Pengertian
Promosi
Kegiatan dari suatu perusahaan tidak
hanya mencakup kegiatan produk yang bermutu saja, memberikan harga yang layak
serta mengusahakan agar produk mudah diraih oleh konsumen , tetapi perusahaan
perlu merancang dan menyebarkan informasi tentang keberadaannya.
Salah satu alat untuk menghidupkan
adalah promosi, karenanya dengan promosi perusahaan mempunyai kemampuan didalam
mempengaruhi serta membujuk konsumen. Kebutuhan suatu kegiatan banyak
ditentukan oleh usaha promosinya. Promosi dapat dikatakan merupakan salah satu
alat untuk bauran pemasaran yang penting, karena melalui pemasaran ini dapat
mencapai konsumen.
Menurut Basu Swasta dan Irawan (1983,144)
Promosi adalah :
“Arus
informasi yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada suatu
tindakan yang didapatkan pertukaran dalam pemasaran”.
Dari definisi tersebut, hakekat promosi merupakan penyebaran innformasi
yang berguna untuk menciptakan kesadaran atau mempengaruhi konsumen sehingga
bisa terjadi pertukaran atau jual beli
antara produsen dengan konsumen.
Promosi diatas dapat ditarik
kesimpulan, bahwa promosi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan
permintaan barang dan jasa dipasarkan, dengan cara mempengaruhi perilaku
konsumen.
2.3 Jenis
– Jenis Promosi
2.3.1 Periklanan (Advertising)
Menurut
Philip Khotler (1993,414) yaitu sebagai setiap bentuk
presentasi dan promosi ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor dan
bersifat tidak pribadi ( Non personal ).
Dari
definisi tersebut dapat diartikan periklanan merupakan komunikasi massa yang
bukan perorangan dan dibayar oleh
sponsor. Tujuan dari periklanan menurut Teguh
Budiarto (1993,135) adalah :
Periklanan
informatif ialah, yaitu periklanan yang tujuannya memberikan informasi tentang
produk perusahaan misalnya tentang kemampuan, cara kerja, kualitas, harga,
saluran distribusi dan sebagainya.
Periklan
persuasif, yaitu periklanan yang bertujuan untuk membujuk calon konsumen atau
konsumen aktual untuk melakukan pembelian atau pembelian ulang produk perusahaan.
Periklanan
yang mengingat kembali, yaitu periklanan yang bertujuan untuk mengingatkan dan
memilih ingatan konsumen agar tetap setia terhadapt produk perusahaan.
Media periklanan yang sering digunakan adalah sebagai
berikut :
Media
cetak: Koran, Majalah, Iklan, dan sebagainya
Media
Elektronik : Radio,Film,Komputer dan sebagainya.
Media
Outdoor : Poster,Famplet, dan sebagainya.
2.3.2 Penjualan Tatap Muka (
Personal Selling )
Menurut
Sofjan Assauri (1992,251) personal seling adalah hubungan
antara dua orang atau lebih secara bertatap muka untuk menimbulkan hubungan
timbal balik dalam rangka membuat, mengubah, menggunakan atau membina hubungan
komunikasi antara produsen dengan konsumen.
Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa personal
selling merupakan alat promosi yang mensyaratkan pemasar untuk berkomunikasi
secara langsung dengan konsumen.
Keuntungan personal selling menurut Sofjan Assouri (1992,253) yaitu :
Hubungan
langsung secara personal confrontasi. Dalam personal selling terjadi hubungan
langsung antara penjual dengan pembeli yang menyebabkan kedua pihak dapat
saling mengamati sifat,kebutuhan dan sekaligus dapat mengadakan penyesuaian
secara langsung.
Hubungan akrab secara culttivatif.
Personal selling dapat membentuk hubungan akrab dengan pembeli, disini penjual
harus bisa mendapatkan simpati dari pembeli.
Adanya tanggapan ( respon ). Perssonal
selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengar pembicaraan penjual
dan memberikan reaksi, walaupun reaksi tersebut hanya pernyataan terima kasih.
Personal
selling dibutuhkan dalan usaha untuk menciptakan kepercayaan, pembelian yang
bersifat sekali – sekali, produk yang mempunyai nilai per unit yang tinggi,
produk yang didisain sesuai dengan kebutuhan, dan penjualan dengan tukar tambah
( Sofjan Assauri, 1992,251)
2.3.3
Promosi Penjualan ( sales Promotion )
Menurut Philip Khotler (1993,340) Pomosi penjualan terdiri dari
beragam kumpulan peralatan jangka pendek yang menarik dirancang untuk mendorong
pembelian yang lebih cepat dan lebih besar akan barang dan jasa oleh pelanggan
atau saluran perdagangan.
Maksudnya yaitu, Promosi
penjualan merupakan alat promosi jangka pendek untuk merangsang pembelian yang lebih cepat dan lebih besar
akan barang dan jasa oleh konsumen maupun distributor.
Promosi penjualan dapat
dibedakan atas tiga macam, yaitu :
Promosi yang diarahkan kepada pembeli, misalnya sampel,
kupon, pameran.
Promosi yang diarahkan kepada pembeli
Promosi yang diarahkan kepada pramuniaga, misalnya
bonus.
2.3.4
Publisitas
Alat komunikasi yang lain adalah kegiatan relasi publik
atau hubungan masyarakat untuk membina publisitas perusahaan dan produknya.
Pengertian publisitas menurut Philip
Khotler ( 1993,314 ) adalah
rangsangan non personal demi permintaan akan sebuah produk, jasa, atau unit
usaha dengan menyebarkan berita niaga mengenai produk atau jasa dimedia cetak,
radio, televisi, atau pentas tanpa dibayar oleh sponsor.Tujuan publisitas
menurut Teguh Budiarto (1993,137
) adalah :
Menciptakan kesadaran masyarakat.
Membina kredibilitas
Merangsang kegiatan penjualan dan perantara.
2.4 Pengertian Penjualan
Konsep penjualan adalah suatu pendekatan umum yang dipakai oleh banyak perusahaan terhadap
pasar, dimana dalam pemasaran, penjualan adalah sarana inti di antara kegiatan
lain. Konsep penjualan pusat perhatiannya
adalah produk, prosedur atau alatnya adalah penjualan dan promosi serta hasil akhir dari konsep
penjualan tersebut adalah mendapatkan
laba melalui jumlah penjualan. Definisi menurut Susanto adalah usaha yang
dilakukan oleh manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan dengan imbalan uang
menurut harga yang ditentukan.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penjualan hanya
meliputi kegiatan penyerahan atau penyampaian barang dan ini terjadi jika
produsen atau penjual telah berhasil meyakinkan konsumen untuk melakukan
pertukaran atau jual beli sedangkan untuk mempengaruhi atau meyakinkan konsumen
adalah dengan melakukan kegiatan promosi. Jadi penjualan akan terjadi setelah
dilakukannya kegiatan promosi.
2.5 Peramalan
Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang
melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan
peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang.
Perhitungan Rata-rata Bergerak (moving average)
Rata-rata bergerak diperoleh melalui
penjumlahan dan pencarian nilai rata-rata dari sejumlah periode terentu.
å X
MA
= _____________________
Jumlah periode
Keterangan : X = Jumlah data
Perhitungan rata-rata bergerak
tertimbang (Weighted Moving Average)
WMA = (W1
x X1) + (W2
x X2) +
(W3 x X3)
Keterangan
: W = Bobot
X = Penjualan tahun sebelumnya
Mencari tingkat toleransi kesalahan
ramalan (Mean Absolute Deviation)
Mad = Penjualan -
Ramalan
Mencari tingkat kesalahan ramalan
å Mad
Mencari rata-rata Mad = ______________
N
- n
Keterangan : Mad =
jumlah tingkat toleransi kesalahan ramalan
N =
banyaknya data
n =
jumlah periode
BAB III
PEMBAHASAN
4.1 Kegiatan promosi PT.INTER-DELTA, Tbk
Promosi penjualan dan periklanan merupakan
salah satu aktivitas yang dilakukan oleh PT.INTER-DELTA, Tbk dalam
memperkenalkan produknya kepada calon konsumen. Dipilihnya kegiatan promosi
penjualan dan periklanan dari sekian banyak peralatan promosi yang ada, karena
pimpinan manajemen pemasaran yakin bahwa promosi uni dapat menembus pasaran dan
memperkenalkan produk ini di masyarakat dan sebagai alat promosi yang paling
efektif merangsang penjualan sesegera mungkin dan diharapkan dapat meningkatkan
volume penjualan, sehingga dapat diramalkan penjualan di tahun selanjutnya.
Dengan
alasan dan prinsip dasar diatas, PT.INTER-DELTA, Tbk menggunakan promosi
penjualan dan periklanan sebagai pendorong meningkatnya penjualan Kodak fil
serta Camera Canon.
Adapun
kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan PT.INTER-DELTA, Tbk antara lain :
1.Periklanan
Dalam
mengenalkan produknya PT.INTER-DELTA, Tbk mengiklankan produknya dengan memakai
Darwis Triadi, diharapkan para konsumen mau menggunakn Kodak film untuk
kebutuhan mereka, karena seorang fotografer yang terbaikpun menggunakan Kodak
film untuk mengikuti jejak Darwis Triadi untuk menggunakan Kodak film.
2. Sponsor Kuis
Dalam
memperkenalkan produknya PT.INTER-DELTA, Tbk mengadakan kerjasama denagn
Indosiar sebagai sponsor utamasebuah kuis. Kuis ini bernama Bintang
Pariwisata, dimana Kodak film mendominasi sebagai sponsor utama. Dan para
peserta dari kuis ini bisa mengikuti kuis apabila telah melakukan cuci cetak
film di outlet-outlet Kodak dan diberiakn kupon yang dikirim untuk mengikuti
kuis ini.
3. Dellivery
Services
Saat ini Kodak film menempuh
terobosan baru dalam merebut hati para konsumen dengan mengeluarkan jinggel
“13099”. Hal ini maksudnya para konsumen apabila ingin mencuci cetak film tidak
perlu keluar rumah apabila ingin mencuci cetak film, cukup menelpon 13099, maka
pasukan Kodak akan berkunjung ke rumah untuk mengambil negatif film di rumah.
4. Pameran
Guna meningkatkan pengenalan akan
merk, perusahaan telah melakukan promosi dan iklan secara konsisten. Demikian
juga untuk menunjang kegiatan-kegiatan tsbt perusahaan juga berpartisipasi
dalam:
- Jakarta Photo dan Video Expo
- Jakarta Highland Gathering
- Kegiatan Masyarakat dan Budaya Toraja
- Sidang Umum MPR pada tanggal 8-11 Oktober 1997 dan 1-11 Maret 1998
Untuk mempertahankan pangsa pasar, maka tiap tahun perusahaan melakukan
Expo di semua cabang. Tujuan dari Expo adalah untuk lebih mengenalkan
kecanggihan produk Kodak, produk mesin cuci cetak, Camera Canon, serta mencari
investor baru.
5. Bonus Outlet
/ Counter
PT.INTER-DELTA, Tbk memasarkan
produknya ke outlet Kodak film atau outlet-outlet lainnya. Dengan memberikan
bonus kepada pemilik outlet memacu pemilik agar mempengaruhi konsumen untuk
membeli Kodak film daripada produk lainnya. Dengan begitu pemilik outlet akan
merasakan keuntungan lainnya dan mendapatkan bonus dengan target penjualan
sekian dalam waktu yang cepat.
4.2 Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam
pelaksanaan promosi
Suatu
perusahaan dalam melaksanakan usahanya sedikit atau banyak pasti akan mengalami
permasalahan-permasalahan yang dapat menghambat tercapainya tujuan perusahaan,
bagaimanapun baiknya manajemen dan struktur organisasi yang diterapkan.
Demikian
pula yang dialami oleh PT.INTER-DELTA, Tbk dalam rangka melaksanakan usahanya,
khusus dalam kegiatan promosi penjualan dalam rangka meningkatkan volume
penjualan tidak terlepas dari permasalahan dan hambatan. Namun perusahaan yakin
bahwa tidak ada permasalahan yang tidak dapat dipecahkan, karena hal tersebut
merupakan tantangan yang harus dihadapi bagi perusahaan manapun dalam
mengembangkan usahanya didalam dunia bisnis.
Adapun masalah-masalah yang dihadapi perusahaan
antara lain :
- Masalah intern
Sarana promosi
yang dilakukan PT.INTER-DELTA, Tbk adalah tidak sedikitnya biaya yang harus
dikeluarkan untuk periklanan dan sebagai sponsor tunggal kuis Bintang
Pariwisata, dana yang dikeluarkan tidak sedikit dan kontinue, karena kuis ini
hadir 2 kali 1 minngu dengan durasi 30 menit.
- Masalah Extern
Disamping masalah
intern, juga terdapat masalah extern yang harus dihadapi perusahaan, yaitu
masalah produk pesaing, dimana produk tersebut selalu mengikuti jejak promosi
yang dilakukan Kodak untuk merebut pasar. Produk-produk sejenis adalah
Conika film dan Fuji film.
Dengan adanya pesaing tersebut,
tentunya akan mempengaruhi hasil penjualan Kodak film, sebab para konsumen
dihadapkan pada pilihan-pilihan produk sejenis. Dari produk-produk sejenis
tersebut konsumen akan mencari tahu lebih banyak lagi produk mana yang memiliki
kualitas dengan harga yang relatif murah. Disinilah timbul persaingan antara
perusahaan-perusahaan negatif film, untuk saling mengungguli dan merebut hati
para konsumen.
Untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut diatas, manajemen PT.INTER-DELTA, Tbk mengambil langkah-langkah
seperti menekan biaya produksi serendah mungkin tanpa mengurangi kualitas
produk.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan
untuk menekan harga jual. Dengan menekan harga jual diharapkan produk Kodak
film tetap mampu menembus pasaran dan mendapat tempat di masyarakat. Sehingga
PT.INTER-DELTA, Tbk tetap dapat memperoleh laba dan juga dapat menyediakan dana
untuk kegiatan promosinya.
Tabel
4.1
Hasil
penjualan bersih PT.INTER-DELTA, Tbk
Tahun
|
Jumlah
hasil penjualan
(Dlm
milyar rupiah)
|
Selisih
|
%
|
1995
1996
1997
1998
1999
2000
|
89
90,6
80,634
79,6
89,44
………
|
-
1,6
9,966
1,034
8,806
………
|
-
1,7%
11%
1,5%
12,36%
………
|
Untuk
meramalkan penjualan tahun 2000, digunakan 2 metode :
- Metode Moving Average
80,634 +
90,6 + 89
Ft 1998 = ______________________________
= 86,744
3
79,6
+ 80,634 +
90,6
Ft 1999 = ____________________________ =
83,611
3
89,44
+ 79,16 +
80,634
Ft 2000 = _____________________________ =
83,078
3
Mad digunakan
untuk mencari tingkat toleransi kesalahan ramalan
Mad = Penjualan - Ramalan
(Ft)
- Mad tahun 1998 = 89,44 - 83,611 = 5,829
- Mad tahun 1997 = 79,6 - 86,74 = 7,14
---------- +
12,969
Mencari tingkat kesalahan ramalan
åMad
Mencari rata-rata Mad = _______________
N
– n
12,969
Mencari rata-rata Mad = _______________
5
- 3
2. Menggunakan Metode Weight
Moving Average (WMA)
W1 = 50%
W2 = 30%
W3 = 20%
Ft 1998 = (50% x 80,634) +
(30% x 90,6)
+ (205 x
89)
= 40,317 + 27,18 + 17,8
= 85,297
Ft 1999 = (50% x
79,6) + (30%
x 80,634) +
(20% x 90,6)
= 39 + 24,1902 +
18,12
= 82,1102
Ft 2000 = (50% x
89,44) + (30%
x 79,6) +
(205 x 80,364)
= 44,72 + 23,88 + 16,1268
= 84,7268
Mad tahun 1997 = 79,6 - 85,297 = 5,697
Mad tahun 1998 = 89,44 - 82,1102 = 7,3298
-------------- +
13,0268
åMad 13,0268
Rata-rata Mad = __________ =
_________ = 6,5
N – n 5
- 3
Tabel
4.2
Hasil
Peramalan PT.INTER-DELTA, Tbk
Tahun
|
Jumlah
hasil penjualan
nyata
(Dlm
milyar rupiah)
|
Ft MA
|
Ft WMA
|
1995
|
89
|
||
1996
|
90,6
|
||
1997
|
80,634
|
||
1998
|
79,6
|
86,744
|
85,297
|
1999
|
89,44
|
83,611
|
82,1102
|
2000
|
………
|
83,078
|
84,7268
|
Dari tabel di atas, dapat dilihat
penurunan yang drastis di tahun 1997. hal ini disebabkan kondisi ekonomi di
Indonesia yang sedang memburuk dan sangat berpengaruh terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Ini tercermin dari penjualan bersih yang mengalami penurunan dari
90,6 milyar rupiah pada tahun 1996, menjadi 80,634 milyar rupiah di tahun 1997,
akibat menurunnya permintaan produk dan jasa fotografi dan berkurangnya
kegiatan promosi yang memerlukan biaya besar. Penurunan tersebut terus
berlanjut pada tahun 1998, terutama karena adanya huru-haranpada bulan mei 1998
yang mengakibatkan menurunnya permintaan produk dan jasa fotografi. Dan pada
tahun 1999 penjualan meningkat karena kondisi ekonomi yang telah pulih dan daya
beli masyarakat yang meningkat, serta kegiatan promosi yang dilakukan
perusahaan sehingga produk dapat dikenal kembali di pasaran.
Dari
perhitungan di atas, maka kesalahan ramalan terkecil adalah menggunakan metode
Moving Average (MA). Jadi penjualan yang diperkirakan tahun 2000 adalah 83,078
milyar rupiah.
BAB IV
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan pada bab – bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa :
1. Promosi
penjualan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang dilakukan PT.
INTER-DELTA,Tbk. Dipilihnya promosi
penjualan dari beberapa peralatan promosi yang ada, karena promosi penjualan
dianggap sebagai alat promosi yang efektif untuk merangsang penjualan sesegera
mungkin dan diharapkan dengan promosi penjualan akan dapat meningkatkan volume
penjualan. Adapun bentuk-bentuk kegiatan
promosi penjualan yang dilakukan PT. INTER-DELTA,Tbk berupa ; Periklanan ,
Pameran, Sponsor kuis dan Bonus Outlet.
Dimana kegiatan promosi yang paling
banyak dilakukan oleh PT. INTER-DELTA,Tbk selama dari tahun 1995 sampai
dengan tahun 1999 adalah Periklanan dan Bonus outlet.
2.
Karena promosi yang baik, diharapkan penjualan di tahun
berikutnya akan mengalami peningkatan. Karena itu perlunya peramalan untuk
menghitungpenjualan ditahun selanjutnya. Setelah dihitung peramalan penjualan
menggunakan metode MA, peramalan tahun 2000 adalah 83,078 milyar rupiah. Dan
peramalan penjualan menggunakan metode WMA di tahun 2000 adalah 84,7268 milyar
rupiah.
3.
Dari perhitungan ramalan dengan menggunakan metode MA
dan WMA, kesalahan ramalan menggunakan metode WMA sebesar 6,5134. Maka
kesalahan ramalan terkecil adalah menggunakan metode Moving Average (MA) yaitu
sebesar 6,4845. Jadi penjualan yang diperkirakan tahun 2000 menggunakan
peramalan metode Moving Average sebesar 83,078 milyar rupiah.
5.2
SARAN – SARAN
Dengan berpedoman
pada kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran - saran khususnya pada PT.
INTER-DELTA,Tbk dan umumnya kepada perusahaan - perusahaan lain, yang melakukan
kegiatan promosi untuk meningkatkan volume penjualan atas produknya. Adapun
saran – saran sebagai berikut :
1.
Manfaatkan promosi
penjualan sebaik mungkin, sebagai
salah satu sarana promosi bagi perusahaan Anda. Karena promosi penjualan
telah terbukti efektif dapat
meningkatkan volume penjualan. Dimana promosi penjualan dapat diterapkan dengan
cepat, sehingga akan diperoleh hasil sesegera mungkin.
2.
Promosi yang dilakukan di televisi sebaiknya
ditingkatkan lagi. Karena menurut pengamatan penulis iklan-iklan di televisi
umumnya jarang ditayangkan, sehingga konsumen perlu diingatkan kembali bahwa
Kodak film tetap ada dan Kodak film adalah produk yang berkualitas. Serta
penulis menyarankan agar Kodak film membuat inovasi-inovasi baru dalam merebut
hati pelanggan. Karena menurut pengamatan, Kodak film kurang memberikan
hadiah-hadiah yang disukai para konsumen yang justru sering dilakukan oleh
produk pesaing.
|
Basu Swasta.DH, & Irawan, Manajemen Pemasaran
Modern, edisi kedua, Liberty,
Yogyakarta,
1996
Kothler Philip. MP, Dasar analisis Perencanaan dan
Pengendalian, Jilid I dan II, edisi
Kelima,
Erlangga, Jakarta, 1990
Kothler Philip, Marketing Management, Analysis,
Planning And Control,
5th
Edition, Prentice – Hall, Inc, Englewood Cliffs, New Jersey, 1984
Sufyan Assauri. MP, Dasar Konsep dan Strategi,
Edisi Keempat, Rajawali Pers, 1992
Teguh Budiarto, Dasar Pemasaran, Edisi Kesatu,
Gunadarma, Jakarta, 1990
T,Hani Handoko, Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan
Operasi, Edisi Kesatu, BP FE,
Yogyakarta,
1984
Tidak ada komentar:
Posting Komentar